Tips Terbaik dalam Menentukan saat Memilih Psikiater

Psikiatri dan psikologi memang sama-sama cabang ilmu yang mempelajari masalah psikologis atau kejiwaan. Namun, keduanya memiliki gates of olympus slot perbedaan. Salah satu perbedaan psikiatri dan psikologi adalah batas penanganan yang bisa diberikan kepada pasien. Psikiatri adalah ilmu kedokteran yang berfokus pada kesehatan jiwa, sedangkan psikologi adalah ilmu nonkedokteran yang mempelajari perilaku dan perasaan seseorang. Meski berbeda latar belakang, keduanya saling melengkapi.

Selain psikiatri dan psikologi, psikiater dan psikolog juga sering kali tertukar padahal kedua profesi tersebut berbeda. Perbedaan yang paling mendasar antara seorang psikiater dan psikolog adalah latar belakang pendidikan dan ruang lingkup kerjanya. Secara garis besar, psikiater adalah dokter, sedangkan psikolog bukan dokter. Dokter yang telah selesai menjalani pendidikan spesialisasi di bidang psikiatri disebut psikiater atau dokter spesialis kesehatan jiwa (SpKJ). Tugas pokok seorang psikiater adalah mendiagnosis dan mengobati pasien yang mengalami gangguan mental, serta melakukan pencegahan terhadap gangguan tersebut.

Tips Memilih Psikiater

Memilih psikiater terbaik bermanfaat slot mahjong ways terhadap kualitas perawatan dan pemulihan mental seseorang. Ini beberapa tips tepat memilihnya:

1. Konsultasi dengan psikolog

Pertama-tama, kamu bisa berkonsultasi terlebih dulu dengan psikolog. Ahli psikologi akan menentukan perkiraan diagnosis sesuai dengan kondisi pasien. Jika parah, ia akan merujuk pasien pada psikiater.

2. Mempertimbangkan biaya

Kisaran harga psikiater bervariasi, tergantung pada fasilitas kesehatan atau klinik yang kamu datangi.

Tarifnya berkisar Rp150.000 hingga Rp450.000 per pertemuan. Namun, hal ini bisa saja berbeda-beda di setiap wilayah atau fasilitas kesehatan.

3. Hal penting lainnya

Selain dua poin di atas, ini beberapa hal penting lainnya yang perlu kamu ketahui:

  • Pilih dokter spesialis kejiwaan dengan lisensi dan izin praktik yang lengkap.
  • Pilih lokasi praktek yang terdekat dengan domisili.
  • Buat jadwal kunjungan terlebih dulu sebelum datang.
  • Sepakati metode pengobatan sesuai dengan rujukan dari dokter.

Cara Mendiagnosis Pasien

Seorang psikolog akan mempersilakan pasien bercerita tentang masalah yang mereka hadapi. Kemudian spaceman slot mempersilahkan pasien untuk melakukan cognitive behavioural test untuk menilai perilaku dan emosional mereka. Caranya dengan mengisi kuesioner, tes IQ, hingga neuropsikologi. Tujuannya  untuk melihat perkembangan kognitif dan memori. Jika semakin parah, psikolog akan merujuk pasien menemui psikiater.

Sementara seorang psikiater, mereka mengetahui segala hal tentang diagnosis dan perawatan untuk setiap kondisi psikologis setiap pasien yang cenderung rumit. Misalnya, gangguan bipolar dan skizofrenia. Hal ini karena keahlian mereka berfokus pada ketidakseimbangan kimia di dalam otak manusia.

Oleh sebabnya, psikiater bisa memberikan resep dan terapi obat-obatan (farmakoterapi). Selain itu, mereka juga mumpuni untuk melakukan terapi stimulasi otak, pemeriksaan fisik, dan laboratorium. Psikiater juga berhak meningkatkan dosis penggunaan obat sebagai langkah penyesuaian.

Perbedaan dari Sisi Peran dan Wewenangnya

Perbedaan konselor, psikolog, dan psikiater yang paling menonjol juga terletak pada peran dan wewenangnya. Seorang konselor bisa memberikan pendampingan mengenai berbagai masalah hidup, tetapi tidak dapat melakukan tes atau asesmen klinis untuk mendiagnosis masalah mental.

Sementara itu, psikolog dan psikiater umumnya lebih fokus terhadap masalah kepribadian dan mental seseorang. Baik psikolog maupun psikiater sama-sama memiliki wewenang untuk memberikan asesmen klinis untuk menilai karakteristik kepribadian dan memberikan diagnosis. Meski begitu, terdapat perbedaan psikolog dan psikiater dalam memberikan penanganan kepada pasiennya. Berikut masing-masing penjelasannya.

a. Ruang Lingkup Praktik

Umumnya, psikolog berpraktik dalam ruang lingkup yang kecil, seperti klinik swasta. Meski tak menutup kemungkinan bahwa psikolog bisa melakukan praktik di rumah sakit.

Sementara itu, psikiater yang memiliki latar belakang kedokteran cenderung bekerja di lingkungan rumah sakit atau klinik besar. Hal ini berhubungan dengan tugas psikiater untuk mengobati pasien gangguan mental yang perlu perawatan medis intensif. Dalam merawat pasien, psikiater bisa mendapatkan bantuan dari dokter spesialis lain, tergantung dari kondisi pasien yang ditangani.

b. Diagnosis

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, perbedaan konselor, psikolog, dan psikiater juga dapat dilihat dari caranya memberikan diagnosis. Bedanya, konselor tidak berwenang untuk memberikan diagnosis medis apa pun, sementara psikolog dan psikiater dapat memberikan diagnosis.

Meski begitu, ada perbedaan psikolog dan psikiater dalam memberikan diagnosis. Psikolog mendiagnosis gangguan pada pasien dengan mengamati kepribadian, pola perilaku dan kebiasaan, cara bicara, serta cerita yang disampaikan oleh pasien.

Sementara itu, psikiater menerapkan diagnosis berdasarkan proses anamnesis dan wawancara psikiatri untuk mengevaluasi pasien secara holistik dari segi mental, spiritual dan fisik, seperti melihat pengaruh kerja otak dan gangguan sistem saraf terhadap masalah yang dialami pasien. Psikiater juga bisa melakukan pemeriksaan penunjang, seperti tes urine, CT Scan, dan MRI Scan.

c. Perawatan dan Pemberian Obat

Perbedaan psikolog dan psikiater lainnya adalah dalam melakukan perawatan. Mengingat bahwa psikolog tidak berasal dari latar belakang kedokteran, maka psikolog tidak berwenang meresepkan obat. Adapun perawatan yang bisa dilakukan oleh psikolog adalah konsultasi serta terapi psikologis (psikoterapi). Keduanya berfokus pada akar masalah dan perilaku yang perlu diubah oleh pasien untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

Запись опубликована в рубрике Uncategorized. Добавьте в закладки постоянную ссылку.